4
Yaaak lama ga post di tugas blog. kali ini saya akan post tentang kumpulan kasus korupsi dan penjelasannya

1. Kasus Kementrian pendidikan Nasional
Mahkamah Agung memperberat hukuman mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrat, Angelina Sondakh alias Angie, terkait kasus korupsi Kementerian Pendidikan Nasional . Mantan Puteri Indonesia itu divonis 12 tahun penjara dan hukuman denda Rp 500 juta dari vonis sebelumnya 4 tahun 6 bulan.
Selain itu, seperti dikutip Harian Kompas, Kamis (21/11/2013), majelis kasasi juga menjatuhkan pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti senilai Rp 12,58 miliar dan 2,35 juta dollar AS (sekitar Rp 27,4 miliar). Sebelumnya, baik Pengadilan Tindak Pidana Korupsi maupun Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, tidak menjatuhkan pidana uang pengganti.
Putusan tersebut diberikan oleh majelis kasasi yang dipimpin Ketua Kamar Pidana MA Artidjo Alkostar dengan hakim anggota MS Lumme dan Mohammad Askin, Rabu (20/11/2013). Angie dijerat Pasal 12 a Undang-Undang Pemberantasan Tipikor. MA membatalkan putusan Pengadilan Tipikor dan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang menyatakan Angie melanggar Pasal 11 UU itu.
Menurut majelis kasasi, Angie dinilai aktif meminta dan menerima uang terkait proyek-proyek di Kementerian Pendidikan Nasional serta Kementerian Pemuda dan Olahraga.
”Terdakwa aktif meminta imbalan uang atau fee kepada Mindo Rosalina Manulang sebesar 7 persen dari nilai proyek. Disepakati 5 persen. Dan (fee) ini harus sudah harus diberikan kepada terdakwa 50 persen pada saat pembahasan anggaran dan 50 persen (sisanya) ketika DIPA turun. Itu aktifnya dia (terdakwa) untuk membedakan antara Pasal 11 dan Pasal 12 a," ungkap Artidjo kepada Kompas.
Menurut Artidjo, majelis kasasi juga mempertimbangkan peran Angie aktif memprakarsai pertemuan dan memperkenalkan Mindo dengan Haris Iskandar, sekretaris pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional untuk mempermudah penggiringan anggaran Kemendiknas.
”Terdakwa juga beberapa kali melakukan komunikasi dengan Mindo tentang tindak lanjut dan perkembangan upaya penggiringan anggaran dan penyerahan imbalan uang atau fee. Terdakwa lalu mendapat imbalan dari uang fee Rp 12,58 miliar dan 2,35 juta dollar AS,” ujarnya.
Pelaku: Angelina Sondakh
Jenis korupsi: Autogenetik
sanksi: 12 tahun penjara dan hukuman denda Rp 500 juta dan uang pengganti senilai Rp 12,58 miliar dan 2,35 juta dollar AS

2.Mahkamah Agung memperberat hukuman Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, dari 4 tahun 10 bulan menjadi 7 tahun penjara. MA juga menambah hukuman denda untuk Nazaruddin dari Rp 200 juta menjadi Rp 300 juta.
Putusan tersebut dijatuhkan majelis kasasi yang dipimpin Hakim Agung Artidjo Alkostar dengan hakim anggota Mohammad Askin dan MS Lumme, Selasa (22/1/2013). Putusan tersebut dijatuhkan secara bulat atau tidak ada pendapat berbeda (dissenting opinion).
MA membatalkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta yang menyatakan Nazaruddin terbukti melanggar Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
”Kami menilai Nazaruddin terbukti sah dan meyakinkan bersalah melanggar Pasal 12b Undang-Undang Pemberantasan Tipikor, sesuai dakwaan pertama. Kalau di pengadilan judexfactie dia hanya terbukti menerima suap saja, menurut MA, dia (Nazaruddin) secara aktif melakukan pertemuan-pertemuan,” kata Artidjo saat ditemui di ruang kerjanya.
Pada 20 April 2012, Pengadilan Tipikor Jakarta menjatuhkan pidana 4 tahun 10 bulan dan denda Rp 200 juta kepada Nazaruddin. Vonis tersebut lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan jaksa yang menuntut Nazaruddin dengan pidana penjara selama 7 tahun.
”MA menolak kasasi terdakwa. MA mengabulkan kasasi jaksa,” ujar Artidjo.
Di persidangan, Nazaruddin terbukti menerima suap sebesar Rp 4,6 miliar berupa lima lembar cek yang diserahkan Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah (DGI) Mohammad El Idris kepada dua pejabat bagian keuangan Grup Permai, Yulianis dan Oktarina Fury. Cek tersebut disimpan di dalam brankas perusahaan. Nazar juga dinilai memiliki andil membuat PT DGI menang lelang proyek senilai Rp 191 miliar di Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Kuasa hukum Nazaruddin, Junimart Girsang, mengaku belum mengetahui adanya putusan tersebut. Pihaknya akan menunggu salinan putusan resmi, kemudian mempelajarinya. ”Kami akan evaluasi. Kok, bisa masuk Pasal 12b. Semua dakwaan jaksa tidak terbukti. Siapa yang menerima uang, siapa yang menerima cek, Pak Nazar (Nazaruddin) tidaktahu,” ujarnya.
Pelaku: M.Nazaruddin
Jenis korupsi: Korupsi Suportif
sanksi: 7 tahun penjara dan Rp.300 juta

Posting Komentar Blogger

  1. kunjungan perdana gan. aduh pusing gan ane baca pasal-pasal. tapi menurut ane yang namanya korupsi emang harus diberantas habis, kalau bisa pelakunya di hukum seberat-beratnya biar jera.

    BalasHapus
  2. bingung juga -_- tapi korupsi emang harus di musnahkan
    belajar seo disini gan http://copozone.blogspot.com/

    BalasHapus
  3. makasih sob sangat bermanfaat :)
    kunjungi juga ya sob : http://zinote.blogspot.com/

    BalasHapus

Terimakasih telah Berkunjung ke Tugas'Blog. Semoga bermanfaat
Peraturan Berkomentar:
- Dilarang menggunakan bahasa Kasar
- Dilarang melakukan spamming
- Dilarang menyinggung orang lain

Selamat berkomentar :)

 
Top